Dear Anas... Dear Azzam.
Dear Anas dan Azzam….
Mama suka sekali aroma manis
kalian ketika baru bangun tidur atau setelah sepanjang hari bermain dengan
aktivitas fisik yang “nggak ada capeknya”. Manis yang khas, menggelitik
olfaktori namun seperti candu membuat mama
ingin terus, terus dan terus membaui kalian.
Asyiek
(nenek) dulu pernah bilang :“Anak-anak jangan terlalu sering dicium nanti
cengeng!” mungkin benar mungkin tidak. Tapi mama tak perduli tetep suka sekali
menciumi kalian meski kalian melawan-lawan ^^ karena gerah, tapi mama tahu
kalian juga suka,buktinya ketika suatu kali mama sibuk di dapur atau
mengurusi setumpuk setrikaan kalian datang cari-cari perhatian, bergelantungan
di kaki dan kembali bermain ketika telah mendapat jatah peci (peluk cium). Iya
kan? ^^
Dear Anas…
Semenjak kamu lahir hingga
seumuran Azzam, kamu sering sekali menangis: pagi bangun tidur, ketika mama
suapi makan, ketika ingin buang air, ketika mengantuk bahkan ketika sudah
tertidur (mata terpejam). Sering kali sepanjang malam mama hanya tertidur
beberapa jam untuk lalu bangun mendiamkan Anas dengan sebotol susu, senandung
shalawatan bahkan ayunan hingga subuh menjelang. Pernah ketika kita hanya
berdua di rumah Cot Irie Ulee Kareng karena papa sedang pelatihan di Jakarta
tanpa sebab yang jelas kamu menangis kencang berteriak-teriak tak mau mama
gendong. Mama panik namun terus merayumu. Merangkul tubuh kecilmu yang
meronta-ronta dari kamar ke ruang tamu ke dapur hingga hampir tiga jam! Di
tengah malam yang setelah beberapa malam sebelumnya ada maling di kompleks
kita. Hingga tubuhmu keletihan dan tertidur juga dalam gendongan mama.
Kamu
ingat nas? Sepertinya tidak ya… karenanya mama ceritakan di tulisan ini agar
suatu hari nanti kamu bisa membaca dan melihat diri kecilmu yang dulu. Banyak
sekali polahmu yang semakin hari semakin membuat mama menyayangimu tak hanya
tangisan namun banyak juga tawa dan bijak yang membuat mama bangga. Semoga bisa
mama ceritakan satu-satu ya nak tak semua ditulisan yang ini nanti akan ada
tulisan yang lain.
Dear Azzam…
Azzam lahir ketika abang Anas
berusia tiga tahun empat bulan. Azzam, ketika bayi jarang sekali menangis
kecuali ketika tidak nyaman: haus, lapar atau popok yang basah namun segera
diam setelah kembali nyaman. Mama juga jarang bergadang. Kamu benar-benar
manis!. Usia empat bulan kita ikut papa pindah ke Jakarta. Lingkungan dan
suasana baru tak membuatmu gelisah. Dan ketika genap enam bulan kamupun mulai
mama berikan makanan pertama pendamping ASI tanpa kesulitan berarti. Blup blup
blup hanya butuh beberapa menit untuk menghabiskan porsi makanmu. Dan
timbanganmupun membuat mama tenang karena berada di garis hijau kartu
Posyandumu.
Ketika Azzam baru mulai berjalan
mama merasa sedikit bosan di rumah dan dengan dukungan papa, mama membuka usaha
pakaian anak dengan menyewa kios yang tak jauh dari rumah. Susah sekali mencari teman untuk menjaga kalian,
rasanya mama sulit mempercayakan Anas dan Azzam pada orang baru yang belum
akrab dengan kita hingga kalian lebih sering bersama mama di kios. Capek ya nak
ketika itu? Pagi-pagi setelah mengantar abang Anas sekolah, Azzam menemani mama
berjualan. Meski box bayi dan banyak mainan mama siapkan untuk membuatmu diam
ternyata jalanan dan keramaiannya lebih menarik perhatianmu. Juga jajanan
segala rupa yang selama ini tak pernah mama kenalkan membuatmu mulai merengek.
Hufff… mama jadi berfikir ‘apa sih yang mama kejar dengan usaha ini? ‘ . Dan
setelah dua orang asisten rumah tangga kita berhenti (mama berhentikan), dompet
mama dibawa lari penipu yang berpura-pura menjadi pembeli dan Azzam diopname
dua malam di Rumah Sakit. Mama menyerah! Setidaknya sampai kalian sudah lebih
besar. Kalian lebih penting untuk mama rawat dan tumbuh dalam pengawasan 24 jam
mama.
Oke nak ini dulu ya… mama akan
ceritakan kisah kita yang lain insya Allah pada kesempatan lain. I Love You. ^^
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
salam buat Anas sama Azzam ^^
BalasHapusSalam kembali om Asep ^^
Hapuswah jadi kangen sama anas dan azam ...mereka itu ngak pernah diam ya tun..sun sayang buat anas n azam, moga suatu hari bisa ke jakarta lagi :)
BalasHapusIya Bunda Tia semoga bisa main2 lagi ke rumah kami ya ^^ salam sayang juga untuk bunda Tia :)
BalasHapusSalam buat anak-anaknya Kak. ^^
BalasHapusiya, salam balik katanya ^^
Hapussalam sayang buat anas dan azzam nya mbak nufus,....
BalasHapusMakasih mbak Atma, salam balik katanya ^^
Hapusbeda ya sifat keduanya^^
BalasHapusiya mas beda sedikit ada juga kemiripannya. Makasih sdh mampir ^^
HapusWah, pasti lucu-lucu deh Annas dan Azzam ...:)
BalasHapusIya lucu dan gemesin memang ka :D
BalasHapussaya malah sampai kuliah sering diciumin sama mama malah ditengah jalan pun gak tanggung2. hehe
BalasHapusWah aku juga mikir ntar kalau udah pada gede masih mau diciumin nggak ya... beda juga ya kalau anak laki dan perempuan...:D
BalasHapusberarti usahanya sekarang tutup ya Bu?
BalasHapusKisah-kisah seperti ini yang juga sering diceritakan emakku
iya tutup utk waktu yg tdk jelas.. :( WaH emaknya pasti punya banyak cerita dari mas Huda bayi sampe segede sekarang :)
BalasHapusBanyak banget..... apalagi anaknya emakku kan 11...
HapusNgerawat 11 anak dengan 11 karakter, keren deh emaknya Mas Huda :)
Hapussungguh berbahagia Anaz dan Azam karena kelak mereka punya sebuah nostalgia masa kecil yang bisa mereka baca ketika besar..
BalasHapusSemoga blog ini tidak hilang ya mas dan semoga juga ada kelanjutan tulisannya. Terima kasih :)
HapusSubhanallah...
BalasHapusBunda hebat...
Anas sma Azzam...
semoga nanti bisa baca ini ya,,
eh tapi sepertinya tidak baca ini pun mereka telah menemukan ungkapan ini setiap hari ^_^
Terima kasih om Arr rian ^__^
Hapuswaahh... salam buat dek anas dan dek azzam:):):)
BalasHapussalam kembali kakak Echie :D
BalasHapuslucu lucunya anak nya itu mbak,,,
BalasHapussalam persaudara'an
hihihi, keduanya brn2 ngegemesin ya..
BalasHapussalam kenal aja deh..
Orang tua mencium anaknya itu adalah sebuah kewajaran, orang tua berusaha menunjukkan bukti cinta dan kasih sayangnya untuk anaknya
BalasHapussemoga Anas dan Azzam selalu selalu sehat bahagia dan senantiasa dalam lindungan ALLAH :)
BalasHapusAnas dan Azzam...hari2 yg enuh warna keceriaan tentunya ya Mbak...#pengennn
BalasHapusDedi : lucu itu salah satu sifat khas anak2...salam persaudaraan :)
BalasHapusPenghuni 60 :Makasih bang
Fadli : setuju ^^d
Mas HAriyanto : Amin... makasih doanya mas semoga mas dan keluarga juga sehat
Mbak Kinan : iya mbak #aminnn :)
what a sweet letter :)) kalau menurutku anak malah harus sering dicium, soalnya menguatkan dan membuat berani. rasanya selalu ingat ada ibu bapak yg mendukung, gitu. lebih aman saja rasanya. tapi itu menurut pengalaman pribadi saja, sih, hihihi.. salam buat anas dan azzam ya :)
BalasHapusmakasih Indi ^^ setuju kan? anak juga jadi tahu kalau dia disayang jadi dia juga akan menyayang... salam kembali utk bu guru Indie :-)
BalasHapusanak itu anugerah terindah..
BalasHapus:D
Setuju :D
HapusPengorbanan seorang ibu, Mbak. Insya Alloh "bayarannya" kelak surga Alloh, dibayar lunas. ^_^
BalasHapusso sweet.... yang pernah aku baca kalau anak sering dicium dan dipeluk mereka akan jadi pribadi yang hangat dan percaya diri. Ya, kasih sayang bisa membuat mereka jadi pribadi yang berarti. Dan salah satu bentuk ungkapan kasih sayang ya pelukan dan ciuman itu :-)
BalasHapus