Tak ada Traffic Light
Jalanan kota |
Pertama kali
sampai di ibu kota Madagascar, Antananarivo aku dan keluarga dijemput dengan
sebuah mobil. Ketika di perjalanan menuju hotel aku celingak celinguk menatap
ke luar jendela. Meski gelap karena sudah pukul dua belas malam ketika itu, aku
tetap bisa melihat jalanan yang lenggang. Mobilpun melaju santai melewati
jalanan yang kiri kanannya terasa sangat
asing.
“Kok jalanan kecil terus ya? Kapan masuk ke
jalan utamanya?” batinku.
Dan ternyata
jalan yang aku bilang kecil itu adalah jalan utama. Tak ada beruas-ruas jalan
yang dipenuhi berbagai kendaraan seperti di kota besar layaknya Jakarta. Tak ada
juga jalan tol, jalan layang, lintasan kereta api apalagi monorel! Dan tak ada Traffic
Light!. Kalau di Jakarta tak ada lampu merah-kuning-hijau yang mengatur para
pengemudi bisa dipastikan akan berdampak macet berkilo-kilo meter ya?.
Jalanannya
juga tak melulu aspal mulus (beneran aspal itu mulus?), pada jalan-jalan yang
menanjak biasa nya dipasang kotak-kota seperti ubin sejenis paving block. Mungkin
itu dimaksudkan agar roda-roda mobil tidak mengalami slip, jika hujan air tidak
akan tergenang karena akan cepat meresap pada celah-celah antar kotak-kotak
itu? (ini hanya teoriku ya bisa jadi salah).
Aku
menyimpulkan kalau kota ini begitu sederhana. Dan daya tariknya itu ada pada
kesederhanaannya itu sendiri.
Aku suka lihat bukit-bukit tinggi itu :) |
Taxi, terlihat tua? |
Meski jalanan
kecil bukan berarti kendaraan disini sedikit. Meski tak sepadat Jakarta (kenapa
terus membanding-bandingkan sih?) disini juga ada yang namanya mecet. Biasanya
pada jam-jam sibuk seperti : jam masuk kerja, jam istirahat kerja dan jam
pulang kerja. Tapi tak lah sampai berjam-jam!. Macetnya itu karena ruas jalan yang sempit, sedang perilaku individunya menurut aku sudah tertib. Terbukti meski tak ada lampu merah,pengemudi sudah tahu kendaraan dari arah mana yang lebih diprioritaskan. Kalau hari Sabtu dan minggu jalanan akan sepi kecuali di
depan-depan pasar tradisional yang memang tak pernah sepi kecuali tengah malam.
Ok, bloogies ini sedikit gambaran tentang kota Antananarivo ^^ semoga banyak sisi lain yang bisa diceritakan kapan-kapan. Oh ya aku lagi baca sebuah novel karangan Saniep Kuncoro yang berjudul Garis Perempuan, semoga juga bisa mereviewnya disini kapan-kapan ;D.
Salam ^^
Ok, bloogies ini sedikit gambaran tentang kota Antananarivo ^^ semoga banyak sisi lain yang bisa diceritakan kapan-kapan. Oh ya aku lagi baca sebuah novel karangan Saniep Kuncoro yang berjudul Garis Perempuan, semoga juga bisa mereviewnya disini kapan-kapan ;D.
Salam ^^
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Weee, lg liburan di Madagaskar neh ceritanya?
BalasHapusJalan rayanya 'lengang' banget ya..kontras dengan Jakarta. Cobak Jkt kayak di Madagskar getu..kalau di JKt tentu saya gk prlu takut nyebrang jalan deh [kalau pas gk tersedia jembatan penyeberangan]
Di madagascar nggak ada jembatan penyeberangan mbak :D tapi mobil tetep banyak sih ∂άn motor cuma ada satu satu
BalasHapusAsyiknya bisa tinggal di negeri orang.. :)
BalasHapusAsyiknya yåΩg udah di kampung halaman :D
BalasHapusjangankan ke madagaskar... ke jakarta aza gue belom pernah!
BalasHapusSekarangkan kita bisa pergi kemana saja bung...tinggal minta diantar mbah google kan?
BalasHapussetuju banget :)
HapusMakasih mbak eli :)
HapusKalau orang-orangnya pada tertib sih, oke ya mbak...
BalasHapusKapaaan Jakarta orangnya tertib-tertib. *termasuk aku hahaha*
Kapan ya? Ya udah kapan2 aja :D
Hapusaku tunggu revievnya haya
BalasHapusTerimakasih
Hapuswaaaah seandainya jalanan di kota jakarta bisa selengang itu :O
BalasHapusItu motonya kebetulan Ħαяΐ sabtu jadi yah lengang banget kalau Ħαяΐ kerja rame ĵµƍα sih.
HapusAsyik kalau kita bisa walk around di semua penjuru dunia.. bisa dibanding2kan mana yg nyaman dan tak nyaman. bisa juga u percontohan..
BalasHapusmimpi saya adl bisa keliling, menikmati kekuasaan-Nya melalui indahnya ciptaan-Nya.. :)
salam kenal,
Betul banget mas kan banyak berjalan banyak yg dilihat ya.. آمِيـنَ
Hapus semoga mimpinya tercapai ya mas. Terimakasih kunjungannya
dan kerennya.. hampir keseluruhan jalannya itu pake konblok kan iia..?!?! hmm.. andai ajja..
BalasHapusBelajar Photoshop
Nggak semua jalan sih mas
Hapusduh asyiknya bisa berada di sebuah negara yang berbeda dari negeri kita ya mba.... menanti cerita lainnya darimu di seberang sana... :)
BalasHapusMakasih mbak Alaika...
BalasHapusKayaknya yang betul Sanie B. Kuncoro, fus, Bukan Saniep Kuncoro.
BalasHapusPernah ikut kuis mbak Sanie B. Kuncoro di fb soalnya :D
Iya bener kak eqi sanie b kuncoro :) salah tulis.
HapusEniwe, kak alaika dan Nufus kenapa saling manggil 'mbak' ya? kan sama-sama orang Aceh, hihihi..
BalasHapus:D keikut yåΩg lain kak eqi, awalnya nggak tahu kalau kak alaika orang aceh terus keenakan manggil mbak.
Hapusjalanya kecil, tapi kendaraanya juga keliatan gak begitu padat ya mbak ?
BalasHapusKalau Ħαяΐ kerja di jam2 sibuknya padat ĵµƍα mas.. Ini fotonya ambil Ħαяΐ sabtu.
BalasHapusUnik ya kotanya yah
BalasHapusIya mbak ratna, unik
Hapus